APLIKASISME.COM - Serangan cyber yang tengah hangat diperbincangkan dan telah berhasil meneror semua pengguna komputer di seluruh dunia khususnya para pengguna sistem operasi Windows. Virus komputer yang berjenis ransomware wannaCry ini memanfaatkan kelemahan terkait fungsi SMB yang dijalankan di pc yang berbasis Windows. Virus wannaCry ini menyerang dengan cara mengenkripsi file yang ada di dalam komputer dan akan berkembang dengan cepat dan menginfeksi seluruh komputer yang terhubung dalam satu jaringan.
Teror cyber ini berawal pada hari Jumat kemarin dan hingga saat ini telah berhasil menginfeksi hingga 200.000 komputer di 150 negara di dunia. Dengan korban terparah yaitu negara Inggris.
Virus wanna Cry ini telah berhasil melumpuhkan sejumlah sistem rumah sakit di Inggris, sistem stasiun kereta api di Jerman dan sejumlah perusahaan di seluruh dunia.
Hingga saat ini belum diketahui motif dan maksud dari serangan virus wannacry ini. Teror yang mendunia ini telah membuat keresahan di berbagai negara di seluruh penjuru dunia. serangan ini belum diketahui asal dan pelakunya.
Di Indonesia sendiri sasaran yang yang menjadi korban pertama serangan virus Wannacry adalah Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Untuk menyelamatkan data yang terdapat dalam komputer yang telah terinfeksi Virus wanakara ini korban diharuskan membayar sejumlah uang dalam bentuk Bitcoin senilai 300 dollar.
Karena berbahayanya virus ini hingga sejumlah pengamat dan ahli it turut serta dalam memberikan tanggapan terkait isu yang sedang fenomenal ini.
Untuk mencegah merebaknya penularan virus wannacry di Indonesia kominfo melakukan sejumlah tindakan guna mensosialisasikan kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam berinternet agar tidak menjadi korban ganasnya virus ini.
Setelah sebelumnya kominfo melakukan siaran pers pada hari ini tepatnya tanggal 15 Mei 2017 kominfo juga melakukan penyebaran SMS yang berisi pesan agar semua warga Indonesia melakukan 2 prosedur awal antisipasi serangan virus ransomware, yang pertama mengelola TI mencabut atau menonaktifkan jaringan data atau internet/lan/WiFi, kedua simpan atau backup data ke storage terpisah.
Pesan ini juga disampaikan kominfo melalui akun twitternya @kemkominfo. Berikut pesan kominfo di twitternya.
Advertisement
Tidak ada komentar